Terminal Bus AKDP di Kawali Ciamis Memprihatinkan

Terminal Bis di seberang Kantor Pemerintah Desa Linggapura, Kecamatan Kawali, Kabupaten Ciamis, kondisiya amat memprihatinkan. Sentra transportasi biasa tersebut kurang terawat sehingga memunculkan kesan kumuh. Warga minta agar terminal itu dibereskan kembali dan toko yang berada di kawasan terminal dibetuli.

Usman, warga sekitar, ketika dijumpai Koran HR, Selasa (29/01/2019), membetulkan, hampir seluruh toko di wilayah terminal itu kondisinya memprihatinkan. Situasi itu memperparah suasana terminal dan menjadikannya nampak kumuh.

“Walaupun terminal ini yakni spot keberangkatan dan akhir angkutan lazim sejumlah tempat, baik dalam kabupaten maupun angkutan kota dalam propinsi (AKDP),” katanya.

Karsa (65), warga lainnya, saat dimintai reaksi, Selasa (29/01/2019), mengukur, kesan kumuh yang disandang terminal tersebut tak lain karena situasi mayoritas warung yang telah rusak.

Selain itu, kata Karsa, kesan kumuh itu juga disebabkan sebab fasilitas lampu penerang di kawasan itu minim, sehingga penerangannya cuma mengandalkan lampu dari kios yang menyala.

“Kecuali kumuh, juga tampak seperti kawasan remang-remang,” katanya.

Wawan (34), seorang calon penumpang, mengatakan, kios yang kondisinya lapuk dimakan usia dan terkesan kurangnya perawatan, membikin wilayah terminal tak enak diamati mata.

Terpenting sekiranya musim hujan. Berdasarkan Wawan, situasi terminal menjadi licin, karena komponen aspal sudah mengelupas. Kondisi itu jelas membuat calon penumpang merasa tak nyaman. Meski, para penumpang itu terkadang mesti lama menunggu bis lebih dahulu.

“Terminal merupakan daerah biasa yang diterapkan banyak orang. Harusnya diperbaiki,” katanya.

Kepala UPTD Terminal Kawali, Erna, saat dihubungi Koran HR, Selasa (29/01/2019), membeberkan, terminal di seberang kantor Pemerintah Desa Linggapura hanya sebagai tempat titik keberangkatan Bus AKDP.

Erna mengakui, situasi terminal bis hal yang demikian sekarang amat memprihatinkan. Sedangkan terdapat dua terminal di wilayah hal yang demikian, melainkan restribusi dari Bus yang masuk konsisten dipungut. Erna menegaskan, pihaknya telah berkordinasi dengan pihak kabupaten berhubungan keluhan dari warga dan calon penumpang.


Baca Artikel Terkait Tentang Universitas Galuh Ciamis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *